Menceritakan masalah yang sedang kamu dan pasangan alamidimediasosial bukanlah hal yang dapat menyelesaikan masalah. Justru ini dapat memperburuk hubungan dan membuat pasangan menjadi tidak nyaman. Akan lebih baik jika kamu menyelesaikan masalah ini dengan mengkomunikasikan pada pasangan.
Hindari untuk mengunmbar masalah pribadi di media sosial yang menyepkan ornag lain menjadi tahu dan pensaran. Untuk itu Dr. Firman Kurniawan S., Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Universitas Indonesia memberikan tips agar kamu tidak mudah mengumbar masalah pribadi di media sosial. Menurut Firman, hal yang harus dipikirkan pertama kali adalah dampak yang ditimbulkan.
“Tips yang paling harus diingat ingat bahwa semua urusan kita dengan dunia digital itu meninggalkan digital path atau jejak digital. Nah, itu enggak bisa dihapus,” tegasnya. Saat kita menceritakan masalah pribadi di media sosial, jarang sekali jika kita memikirkan dampak untuk kedepannya. Mungkin dalam beberapa waku kita akan merasa menyesal, namun itu tidak akan mengahapus jejak digital terkait hal yang telah kita unggah.
“Menyesal itu tidak hanya selesai dengan minta maaf. Ternyata jejak digitalnya masih ketinggalan. Itu yang harus benar benar diperhatikan,” tambah Firman. Dirinya juga menjelaskan bahwa seseorang harus mempertimbangkan baik baik mengenai hal yang akan diunggah media sosial. “Perlu enggak sih kita menjadikan media sosial sebagai medium untuk melaporkan problem kita,” tambahnya.
Cara kedua yang bisa kita lakukan agar tidak mengunggahmasalah pribadi di sosial media adalah menyadari bahwa tidak semua orang memberikan perhatiannya dengan tulus. “Kita harus ingat, perhatian orang tidak semua tulus. Bahkan ada yang punya tendensi untuk mengorek informasi yang mungkin akan merugikan kita,” katanya. Seseorang mungkin berusaha menggali informasi yang lebih dalam mengenai masalah yang sedang kita alami.
Tentunya hal ini dapat merugikan diri kita sendiri. Firman juga menegaskan bahwamengunggah masalah pribadi di sosial media harus memperhitungkan efek jangka panjangnya. Meskipununggahan tersebut telah dihapus, namun belum tentu masalah akan teratasi.
Namun, kemungkinan besar yang akan terjadi jika masalah tersebut di ceritakan di sosial media adalah masalah menjadi semakin parah dan melebar. “Enggak menyelesaikan masalah itu, kalau kita hapus cuma hilang di media kita saja,” tutup Firman. Kawan Puan, itulah tips untuk mengurangi kebiasaan curhat di media sosial.
Yuk kita praktikkan agar curhat di media sosial ini tak jadi kebiasaan! (*) Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.